Minggu, 26 September 2010

Apa sih..yang harus di perhatikan oleh perawat saat memberikan transfusi darah ???


Apa sih..yang harus di perhatikan oleh perawat saat memberikan transfusi darah ???


Catatan ini dikutip dari teman sejawat,semoga bermanfaat untuk kita semua...
*************************************************************
Dulu sering sekali kita menjumpai pasien-pasien yang diberikan transfusi darah, setelah darahnya masuknya tiba-tiba pasiennya menggigil. kemudian Dokter meresepkan PCT untuk menurunkan panasnya. Banyak petugas kesehatan menganggap ini sebagai sesuatu hal yang normal sebagai reaksi tubuh recipien dari darah donor.
Padahal sebenarnya ini adalah suatu reaksi atas aktivitas bakteri yang berkembang pesat didalam darah donor yang sebelum diberikan terlebih dahulu di hangatkan/dijepit diketiak pasien. Ahir tahun 2008 kemarin kami masih mendapatkan hal ini terjadi disalah satu rumah sakit yang pernah kami datangi.
.....................
STOP HANGATKAN DARAH APALAGI DIKETIAK PASIEN DENGAN ASUMSI DISESUAIKAN DENGAN SUHU BADAN PASIEN.
..........................
Hal-hal lain juga yang berkenaan dengan pemberian darah akan kutipkan sebagaimana berikut;.......

Sebelum ditransfusikan, periksa sekali lagi sifat dan jenis darah serta kecocokan antara darah donor dan penderita. Penderita dipersiapkan dengan pemasangan infus dengan jarum besar #16-18. Jarum yang terlalu kecil (# 23-25) dapat menyebabkan hemolisis. Sebaiknya sebelum diberikan darah juga harus di cek oleh dua orang Petugas untuk menghindari kesalahan pemberian darah.

Transfusi dilakukan dengan transfusi set yang memiliki saringan untuk menghalangi bekuan fibrin dan partikel debris lainnya. Transfusi set baku memiliki saringan dan ukuran pori-pori 170 mikron. Pada keadaan normal, sebuah transfusi set dapat digunakan untuk 2 sampai 4 unit darah.
Vena terbaik untuk kanulasi darah adalah vena pada bagian dorsal tangan dan pada lengan atas. Dalam keadaan darurat dapat dilakukan venaseksi untuk menjamin kelancaran dan kecepatan transfusi.
Waktu mengambil darah dari lemari es, perhatikan plasmanya. Jika ada tanda-tanda hemolisis (warna coklat hitam, keruh) jangan diberikan. Darah yang belum akan ditransfusikan harus tetap di dalam lemari es.
Sebelum transfusi, diberikan terlebih dahulu 50-100 ml NaCl fisiologik. Jangan menggunakan larutan lain karena dapat merugikan. Larutan dekstrose dan larutan garam hipotonik dapat menyebabkan hemolisis. Ringer laktat atau larutan lain yang mengandung kalsium akan menyebabkan koagulasi. Jangan menambahkan obat apapun ke dalam darah yang ditransfusikan. Obat-obatan memiliki pH yang berbeda sehingga dapat menyebabkan hemolisis, lagipula bila terjadi reaksi transfusi akan sulit untuk menentukan apakah hal itu terjadi akibat obat atau akibat darah yang ditransfusikan.

Jika sejumlah besar darah akan ditransfusikan dalam waktu yang singkat, maka dibutuhkan darah hangat, karena darah yang dingin akan mengakibatkan aritmia ventrikel bahkan kematian. Menghangatkan darah harus dengan alat termonitor.

JANGAN MENGHANGATKAN DARAH DENGAN AIR HANGAT / BATH TUB / MICROWAVE.BAHKAN JANGAN BIARKAN DARAH DILUAR PENDINGIN LEBIH DARI 30 MENIT SEBELUM DIBERIKAN.

Bila darah terlalu hangat, maka eritrosit akan rusak. Pada 100 ml pertama pemberian darah lengkap hendaknya diteliti dengan hati-hati dan diberikan perlahan-lahan untuk kemungkinan deteksi dini reaksi transfusi.

Transfusi set mengalirkan darah 1 ml dalam 20 tetes. Laju tercepat yang bisa tercapai adalah 60 ml permenit. Laju transfusi tergantung pada status kardiopulmoner resipien. Jika status kardiopulmoner normal, maka dapat diberikan 10-15 ml/kgBB dalam waktu 2-4 jam. Jika tidak ada hemovolemia maka batas aman transfusi adalah 1 ml/kgBB/jam (1 unit kurang lebih 3 jam) atau 1000 ml dalam 24 jam.Tetapi jika terdapat gagal jantung yang mengancam maka tidak boleh ditransfusikan melebihi 2 ml/kgBB/jam . Karena darah adalah medium kultur yang ideal untuk bakteri, sebaiknya transfusi satu unit darah tidak boleh melewati 5 jam karena meningkatnya resiko proliferasi bakteri.
Kasus-kasus dengan perdarahan yang hebat kadang-kadang dibutuhkan transfusi yang cepat sampai 6-7 bag dalam setengah jam. Setelah sirkulasi tampak membaik dikurangi hingga 1 bag tiap 15 menit.

Tidak dianjurkan memberi obat antihistamin , antipiretika, atau diuretika secara rutin sebelum transfusi untuk mencegah reaksi. Reaksi panas pada dasarnya adalah tanda bahaya bahwa sedang terjadi reaksi transfusi. Diuretika hanya diperlukan pada pasien anemia kronis yang perlu transfusi sampai 20 ml/kgBB dalam 24 jam.

Jangan lupa mengecek Vital Sign pasien untuk 15 menit pertama setiap 5 menit, kemudian 30 menit pertama setiap 15 menit dan 1 jam pertama setiap 30 menit, selanjutnya setiap 1 jam.
................................
Mungkin banyak orang bilang setetes darah anda akan menyelamatkan kehidupan orang lain. Tapi INGAT DARAH ITU MERAH ALIAS RED......
RARE
EXPENSIVE
DANGERS

Referensi;
- Muhlis K
- SOP; PT. Inco Hospital
- Textbook of basic nursing Oleh Caroline Bunker Rosdahl, Mary T. Kowalski
- Jevuska Artikel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar